01 April 2014

15 Film Indonesia Terbaik Spesial 64th Film Nasional

Selamat Hari Film Nasional ke-64! 

Sebenarnya, postingan ini telat dan memang sangat telat. Karena, Hari Film Nasional jatuh pada tanggal 30 Maret. Sedangkan postingan ini, saya posting pada tanggal 1 April. 'Cuma telat 2 hari kan?'. Iya, 2 hari itu udah lama telatnya. Langsung aja deh, untuk memperingati HFN ke-64 ini, saya ingin memberikan 15 film Indonesia terbaik versi saya. List film ini, akan terus saya update per-bulan, bahkan per-tahun. Nah loh, lama  bener!

Tanpa ba-bi-bu, langsung simak saja, ya. Anda boleh setuju atau tidak setuju, yang jelas ini murni penilaian saya, dan ini bukan per-urutan. Yeahhh, check this out!


1. Petualangan Sherina


Rilis Tahun: 2000
Sutradara: Riri Riza
Produser: Mira Lesmana
Pemeran: Sherina Munaf, Derby Romero, Didi Petet, Mathias Muchus.

Film ini adalah film Indonesia pertama yang saya ingat, karena memang film ini perdana tayang pada saat saya masih kanak-kanak. Petualangan Sherina memberikan kesan yang positif bagi anak-anak, anda akan dibawa ke-masa kanak-kanak ketika menonton film ini. Ada beberapa adegan yang diberi bumbu lagu yang memang jadi basis dari film musikal ini. Satu lagi, film ini diciptakan oleh duo maut, Riri Riza dan Mira Lesmana, yang sampai sekarang jadi salah satu Aktor dibalik layar Favorit-ku. Film ini memang legend!.

2. Ada Apa Dengan Cinta


Rilis Tahun: 2002
Sutradara: Rudi Soedjarwo
Pemeran: Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Ladya Cheriil.

Jadi gini, film ini adalah salah satu film romantis yang klasik. Kisahnya cukup sederhana, namun dibungkus dengan cukup rumit oleh Rudi. Bagaimana si Cinta dan Rangga yang saat itu sudah saling cinta, tapi masih ada saja rintangan yang menghalangi mereka, sampai akhirnya ada adegan pemberian secarik kertas berisi puisi oleh Rangga. Sebenarnya, aya tidak terlalu suka film yang kayak gini, tapi harus saya akui kalau AADC adalah salah satu film cerdas di Indonesia. Film ini meraih banyak perhargaan di FFI 2004. Dan anda bisa searching di beberapa blog film, hampir rata-rata mereka memasukkan AADC sebagai film terbaik menurut mereka. Salut!


3. Catatan Akhir Sekolah


Rilis Tahun: 2005
Sutradara: Hanung Bramantyo
Pemeran: Vino Bastian, Raymond Tungka, Marcel Chandrawinata, Joanna Alexandria, Christian Sugiono.

My best Indonesian Film! Saya kasih tagline itu ke Catatan Akhir Sekolah. Mengapa? Selain karena film ini film karya Hanung Bramantyo, sutradara favoritku. Ceritanya juga bener-bener cerdas! Terus, aktor yang main semuanya top! Vino G Bastian lagi, aktor favorit saya tuh! Satu lagi, soundtrack film ini semuanya bikin saya suka sama setiap band yang ngisi tuh lagu! Mocca dan J-Rocks adalah dua band Favorit saya. Pokoknya semua yang ada difilm ini, FAVORIT SAYA! Untuk masalah isi film, saya rasa sebagian anak gaul tahu isinya. Yap! Film ini berisi tentang tiga orang cupu yang ingin dikenang dimalam pronet SMA mereka. Mereka bikin film dokumenter tentang sekolah mereka yang isinya benar-benar gokil! 

"Kamu belum gaul kalo belum nonton film ini!"


4. Ayat-Ayat Cinta


Rilis Tahun: 2008
Sutradara: Hanung Bramantyo
Pemeran: Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca.


5. Keramat


Tahun Rilis: 2009
Sutradara: Monty Tiwa
Pemeran: Poppy Sovia, Migi Parahita, Miea Kusuma, Sadha Triyuda.


6. Malaikat Tanpa Sayap


Tahun Rilis: 2012
Sutradara: Rako Prijanto
Pemeran: Adipati Dolken, Maudy Ayunda, Surya Saputra, Ikang Fawzi, Agus Kuncoro.

7. Habibie dan Ainun


Tahun Rilis: 2012
Sutradara: Faozan Rizal
Pemeran: Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Tio Pakusadewo.

8. Laskar Pelangi (The Series)


Tahun Rilis: 2008
Sutradara: Riri Riza
Pemeran: Zulfanny, Cut Mini, Ikranaga, Mathias Muchus, Tora Sudiro, Rieke D Pitaloka, Slamet Rahardjo.

9. Perahu Kertas (The Series)


Tahun Rilis: 2012
Sutradara: Hanung Bramantyo
Pemeran: Maudy Ayunda, Reza Rahadian, Adipati Dolken, Elyzia Mulachela.

10. Serigala Terakhir


Tahun Rilis: 2009
Sutradara: Upi Avianto
Pemeran: Vino G Bastian, Fathir Muchtar, Dion Wiyoko, Dallas Pratama, Fanny Fabriana.

11. Rumah Dara (Macabre)


Tahun Rilis: 2009
Sutradara: Mo Brothers
Pemeran: Sharefaa Daanish, Julie Estelle, Ario Bayu, Sigi Wimala, Arifin Putra, Daniel Mananta, Aming.

Akhirnya, Indonesia punya film bergenre Slasher dengan darah di mana-mana! Film ini salah satu film Indonesia terbaik versi saya. Bahkan dunia-pun sudah mengakui keberadaan film ini dengan diraihnya beberapa penghargaan nasional dan internasional, hebat! Anda tidak akan menemukan Sharefaa Daanish, Aming dan Daniel Mananta yang kocak di film ini. Tapi anda akan disuguhi beberapa adegan ekstrim dari cara membunuh yang yahut oleh Dara dan anak-anaknya. Anda akan mual saat anda melihat kepala Daniel Mananta dipatahkan begitu saja oleh Arifin Putra. Satu lagi, ada backsound dari Mantra ft Keroncong Suropati, yang judulnya Cinta Matiku, pada saat adegan Mike Muliadro dipenggal kepalanya dengan gergaji mesin. Aah! Anda akan merinding saat mendengar lagu ini di malam hari. Ini salah satu bukti film Indonesia memang berkualitas!.


12. The Raid (The Series)


Rilis Tahun: 2011
Sutradara: Gareth Evans
Pemeran: Iko Uwais, Joe Taslim, Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Pierre Gruno, Yayan Ruhian.

Ini dia, film Indonesia yang tembus peringkat ke-11 di Amerika. Film yang diputar dibeberapa negara. Film dengan satu latar tempat. Film dengan adegan beladiri yang macho. Film yang berhasil membuat saya terkagum-kagum dengan aksi Iko dan Joe. Banyak sekali penghargaan yang film ini raih, karena memang film ini sangat berkualitas. Walaupun hanya memakai satu latar tempat, film ini tidak membuat anda bosan dengan aksi-aksi pria-pria penegak keadilan. Dan saya paling suka adegan dimana Mad Dog by one versus Joe Taslim. It's so cool, dude!  Satu lagi, sekuel dari The Raid: Redemtption ini, yaitu The Raid 2: Berandal, kabarnya lebih brutal dan lebih liar. Akan saya review beberapa hari lagi. Jika ada dua film Indonesia dengan adegan macho seperti ini, siap-siap saja, anak-anak kecil akan menirukan aksi mereka. Tunggu Saja!

13. 5 CM


Tahun Rilis: 2012
Sutradara: Rizal Mantovani
Pemeran: Herjunot Ali, Raline Shah, Fedi Nuril, Pevita Pearce, Igor Saykoji, Denny Sumargo.

Ini film sangat sensasional, awalnya saya fikir, film ini hanya menceritakan tentang lima sekawan yang pergi naik gunung dan ada adegan sedih dimana salah satu mereka ada yang mati. Dan ternyata salah! Ada banyak bumbu yang membuat kita merasa segar dan tidak bosan menontonnya dibeberapa kesempatan. Ada bumbu komedi dari Herjunot Ali dan Igor Saykoji. Ada juga bumbu romansa yang saya pun terkejut saat melihat endingnya. Tapi, yang jelas nampak dari film ini adalah, bagaimana kekuatan persahabatan akan mengalahkan segalanya. Satu lagi film yang cerdas!


14. Cinta Brontosaurus


Tahun Rilis: 2013
Sutradara: Fajar Nugros
Pemeran: Raditya Dika, Eriska Rein, Soleh Solihun, Bucek Depp, Meriam Bellina, Tyas Mirasih.

Oke, ini berat. Saya harus memilih satu dari beberapa film Raditya Dika yang sebenarnya hampir satu genre. Dan akhirnya, saya memilih Cinta Brontosaurus, dibanding Kambing Jantan, Cinta dalam Kardus ataupun Manusia Setengah Salmon. Mengapa? Karena menurut saya, Cinta Brontosaurus punya pesan yang kuat dalam filmnya. Kalau anda jeli melihat pesan tersebut, anda akan sadar kalau cinta itu harus sekuat brontosaurus dan apa adanya. Cukup aku sayang dia. Yeaayy!


15. Gending Sriwijaya


Tahun Rilis: 2013
Sutradara: Hanung Bramantyo
Pemeran: Julia Perez, Sahrul Gunawan, Agus Kuncoro, Mathias Muchus.

Satu-satunya alasan saya memasukkan film ini ke list film Indonesia terbaik versi saya ini, adalah karena film ini menceritakan tentang zaman Kerajaan Sriwijaya yang meng-eksplorasi daerah Sumatera Selatan, yang merupakan tempat saya bermukim. Saya sangat bangga dengan film ini, akting Jupe lumayan total. Alur cerita dan latar tempatnya-pun tidak membuat saya bosan waktu menyaksikannya. Karena film ini, saya bangga bermukim di daerah bekas kerajaan terkuat di Asia. Hebat!


Jadi, itulah ke-15 film Indonesia terbaik versi saya. Ada beberapa film yang menurut saya cerdas, namun belum sempat saya masukkan ke dalam list. Mungkin lain waktu, saya akan buat bagian ke-2. Sekali lagi, anda setuju atau tidak, itu hak anda. Semoga dunia per-filman Indonesia makin jaya. Nonton terus film Indonesia via Bioskop, ya. Jangan lebih suka beli DVD bajakan, dibandingkan support dunia film tanah air. 
Salam Film Nasional!

28 Januari 2014

Tribute to Dedek Mareta Setya Budi



28 Januari 2014


Langit terlihat cerah, tak ada indikasi kalau pada hari ini adalah hari berkabung. Setidaknya hanya aku yang mungkin 'terlambat' tahu kabar itu.

'Lang, ado budak LPM yang meninggal ye?'

'Baseng bae kauni Rin!'

'Lah, PM Sheilla samo Kak Desi tadi, terus Tweet mereka'

'Serius, Rin? Siapo emangnyo?'

'Dedek, Dedek kalo dak salah. Ini nah' terang Arini sembari memperlihatkan hape-nya.

Aku terdiam, kuabaikan materi dosenku, kutatap langit dari balik pintu kaca.

'Kak, bener nian apo kabar Kak Dedek tu?'

'Bener, Lang'  pesan singkat dari Kak Abdan yang akhirnya mengakhiri rasa penasaran itu.

Rasaku makin berkecamuk. Karena memang mereka sudah kuanggap seperti keluarga-ku sendiri. Kutinggalkan mata kuliah-ku, beserta dosen pengampu yang telah hadir di kelas. Pergi sendiri ke daerah Palembang yang sebelumnya sangat jarang kusentuh.

Sesampainya disana, telah menunggu keluarga LPM GS yang berniat untuk makan siang bersama. Dan tibalah diriku di kediaman saudara Dedek Mareta Setya Budi, orang yang akan aku kupas dalam postingan ini.

Wajahnya nyaris tak menampakan wajah seperti telah pergi, walau tak tersenyum (seingatku), wajahnya menampilkan ekspresi seperti saat ia tidur. Seusai ikut men-shalatkan, dan ikut mengiringi menuju liang lahat, tempat peristirahatan terakhirnya (yang kala itu disesaki oleh isak tangis keluarga, dan rekan sejawatnya), saya baru bisa mengingat apa saja yang telah kami atau kita lewati bersama.

Beliau adalah salah satu pengisi materi dalam PJTD 2013 di kampus km.5, di sanalah saya bertemu dengan beliau untuk pertama kali. Tapi, pada saat kunjungan redaksi ke Ibukota, disanalah puncak keakraban itu hadir. Berada di-satu bus dalam 5 hari perjalanan, membuat saya tahu kalau beliau adalah salah satu sosok manusia yang mengasyikan yang pernah saya temui!
Bukan hanya tentang dirinya yang kerap jadi korban saat bercanda, beliau juga bisa jadi teman berbagi  yang benar-benar mengasyikan. Setuju?

Cewek, Wanita, Betino adalah topik dan subtopik yang tak akan pernah habis kami bahas apabila telah ada dalam satu ruang bicara. Kegemarannya akan musik dan film manca juga makin membuat saya nyaman saat berbagi dengannya.
Ilmu bermain set-sot yang beliau ajarkan saat event tahun baru'an bareng GS, juga salah satu momen yang gak bakal bisa saya lupakan. Mengisi wishlist bersama, di pohon harapan 2014 jugaa!
Rajin beribadah, adalah salah satu sifatnya yang bikin saya malu untuk tidak beribadah saat saya bersama beliau maupun keluarga GS. Ramah, bersahaja dan pengertian (bukan dalam arti yang ...) cuma segelintir sifat yang bikin saya kagum dengan beliau. Ditambah lagi pada saat saya tahu kalau waktu sakit, beliau tidak mau memberitahukan hal itu kepada keluarganya, dikarenakan dirinya tidak mau merepotkan kedua orangtua-nya. WOW! Sudah sangat sulit menemukan laki-laki seperti beliau ditengah zaman yang terkadang menuntut kita untuk selalu menadahkan tangan kepada orangtua kita.

Entah apalagi yang harus saya tulis kali ini, kalau memang ingin dituliskan semuanya, tak mungkin saya bisa selesaikan dalam beberapa jam. Saya tak tahu bagaimana jadinya apabila yang menuliskan postingan ini adalah mereka yang telah kenal lama dengan beliau.
Yang jelas, hari ini secara tidak langsung, beliau telah mengajarkan saya untuk
Tidak menggantungkan hidupmu kepada orangtua-mu, sesulit apapun keadaan-mu.
Satu lagi, saya juga salut kepada kedua orangtua-nya, pacar beliau, dan teman-teman beliau yang terlihat tabah, walaupun sebenarnya saya tidak tahu bagaimana perasaan mereka, dikarenakan  mereka telah kehilangan salah satu keluarga/sahabat terbaik mereka.

Well, sebaik-baiknya jalan hidup kita, Allah pasti tahu yang mana yang lebih baik. Mungkin tempat terbaik Kak Dedek bukan di sini, tapi di-sana. Terimakasih banyak dan Maaf yang sebesar-besarnya, kak. Rest in Peace, brother. We will miss you!

Inzet:



*tulisan ini saya tulis untuk menghormati wafat-nya Kak Dedek*

06 Januari 2014

Para pengalun nada-nada senja

Senja itu salah satu momen paling indah wujudnya. Walaupun sebenernya, sore itu pasti hadir setiap hari, tapi gak selamanya senja bisa hadir disetiap harinya. Dan bagi beberapa orang, termasuk aku, cara menikmati senja ialah dengan mendengarkan nada-nada senja yang setiap nadanya sangat mahal! Bukan mahal secara materi sih, mahal secara kualitas tepatnya. Dan, gak  semua musisi hebat, bisa menciptakan lagu yang enak untuk dikonsumsi saat senja hadir. Contoh nih, saat senja tiba, pas suasananya lagi syahdu-syahdunya, apalagi kalo anginnya sepoy-sepoy, duh itu saat yang paling enak buat kita duduk dipelataran halaman rumah sambil dengerin beberapa lagu, nah lagu ini yang bisa bikin senja kita makin indah atau malah bikin senja kita jad amburadul, hih!

Slank, siapa yang gak tahu sama band satu ini, mereka sudah jadi legenda di industri musik tanah air. Puluhan album sudah mereka ciptakan, tapi coba bandingin lagi sama senja tadi. Menurut kalian, cocok gak dengerin lagu-lagu slank saat menikmati syahdunya senja? Heleh, I miss you but i hate you, itu cocoknya didengerin kalo lagi berantem sama pacar kamu!

Nah, dari itulah, aku bikin postingan ini, sebagai bahan rekomendasi buat kalian penikmat syahdunya senja. Check this out!

1. Payung Teduh
Bagi sebagian orang yang seneng sama musik-musik indie, apalagi penggemar genre yang bisa bikin kamu terhanyut sama nada dan liriknya, nama Payung Teduh bukanlah nama yang asing. Yaps, Payung Teduh ialah kolaborasi dari empat sekawan yang bener-bener gila sama seni. Kalian bisa bayangin gimana rasanya dengerin jazz campur keroncong yang dikemas layaknya genre-genre yang tenar di tahun 90an? SYAHDU BANGET ! Dibeberapa lagunya, kamu bisa ngerasain kalo kamu sedang di kafe klasik yang pengunjungnya lagi pada berdansa, ajib gak tuh?
Terus, kamu suka lagu apa, Lang? Kalo aku sih hampir pada suka semua lagunya, tapi yang bener-bener bisa bikin aku ngerasa tenang sih, ini: Kita adalah sisa-sisa keikhlasan yang tak diikhlaskan, Biarkan, Diujung malam, Berdua saja, Resah dan Menuju senja.
Kamu pengen ngerasain mati suri? Coba dengerin lagu Berdua saja. Nada dan liriknya dijamin bakal bikin kamu ngerasa kalo kamu sudah tidak ada ada lagi di dunia! Wihh!
Buat yang penasaran, follow dulu aja twitternya, @Payungteduh. Rasakan, rasakan, RASAKAN!

2. Mocca
Kamu gak boleh dibilang gaul, kalo belum tahu band satu ini! Band ini salah satu band legendaris (di hati saya). Mocca salah satu band indie ternama yang jarang diekspos oleh media di Indonesia. Namanya sudah tenar bahkan sampai Negeri Paman Sam, wah! Kalo sebates Asia sih, do'i udah sering keliling-keliling. Korea Selatan, Malaysia, Singapore udah mereka jajal semua. Kok bisa sih? Kualitas! Yaps, kualitas mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Karya-karya mereka sudah bener-bener berlabel go international. Si Arina, Rico, Tomma, dan Indra, adalah orang-orang dibalik nama besar Mocca. Untuk album, mereka sudah mengeluarkan banyak album, seingatku sih ada empat album, My diary, Friends, Ost. Untuk Rena, sama Colours. Mereka memang panutanku, idolaku, sampai inspirasiku dalam memilih selera bermusik.
Lagu-lagu mereka yang musti kalian denger, ini dia: My only one, Friends, The best thing, Swing it bob, Lucky me,Secret admirer, I love you anyway aaakk semuanya deh!
Liriknya, apalagi nadanya, huhh bakalan bisa bikin kamu melayang-layang, tsahhhh.Tapi serius, band ini memang bener-bener berkualitas. Hidup kamu bakal sia-sia kalo belum pernah dengerin lagu mereka.
Btw, jangan lupa follow twitter mereka, ya, @Moccaofficial. Terus follow juga para membernya, mereka pada baik kok, aku aja di followback bassistnya, hihihi.

3. White Shoes and The Couples Company
Jreng jreng jreng.. Ini dia sekumpulan peninggalan tahun 90an yang masih tersisa di era millenium ini hahaha. Bercanda kok bercanda, penampilan mereka memang sangat vintage sekalee, saya sampe kagum. Apalagi di album Vakansi'nya, bener-bener awesome hehehe. Selain kreatifitas mereka, ngebikin sesuatu yang beda dari yang lain, kualitas mereka juga tidak usah dipertanyakan lagi. Mereka sudah malang melintang ke berbagai negara untuk menggelar show mereka sendiri, wow. Kalau tidak salah, India yang baru-baru ini mereka sambangi setelah beberapa hari sebelumnya, mereka menyambangi kotaku untuk pertama kali, Palembang.
Alunan jazz classic yang mereka kemas menjadi sebuah suguhan mewah, cukup membuat saya terkesima kala mendengarkan lagu mereka untuk pertama kali. Adalah Kisah dari selatan Jakarta, Sabda alam, Kapiten dan gadis desa, Vakansi, Roman ketiga, Tjangkurileung dan Zamrud khatulistiwa, adalah beberapa karya mereka yang bener-bener bikin saya bangga, kalau di Indonesia, masih ada yang peduli dengan budayanya! Buktinya, dibeberapa lirik lagu mereka, terdapat kalimat penyeruan terselubung untuk terus mencintai dan menjaga tanah air ini. Bahkan salah satu album mereka, White shoes and the couples company menyanyikan lagu-lagu daerah, berisikan materi-materi lagu daerah yang mereka aransemen ulang, segan!
Follow twitternya untuk tahu lebih detail dengan mereka, @Wsatcc. Keep Indonesia, yow !

Honorable mentions:
- Sore band
- Endah n Resha
- TigaPagi

[review] LifeHouse - Punkrockers kids!

Salam ANTI MINORITAS ! LifeHouse adalah sebuah konspirasi positif dari empat bocah asal selatan andalas. Formasi awalnya sederhana, Gilang, Duo Rizky dan Irfan, mereka adalah teman sepermainan. Namun karena semua jalan tidak ada yang mulus, LH mengalami bongkar pasang formasi hingga sampai tulisan ini turun posting, formasi tetapnya ada pada profile LH diakhir postingan. Nama LifeHouse sendiri tercipta berkat sebuah filosofi, "Musik itu seperti rumah dalam kehidupan kita, kalau rumah itu bisa bikin nyaman penghuninya, orang akan betah. Namun jika musik itu malah bikin penghuninya, jangan salahkan mereka kalau penghuniya pergi". 

LifeHouse adalah bukti bahwa punk bukanlah sebuah bentuk anarki yang mengharuskan kita untuk berpakaian sobek, memakai patches, pierching ataupun tattoo. LifeHouse menunjukkan, adanya sisi lain dari sosok Punk yang mulai ditakuti banyak orang karena mulai banyaknya orang yang mengatasnamakan punk sebagai label dari organisasi yang mereka dirikan. Bagi mereka, makna punk yang mereka usung, adalah bagaimana kita sebagai manusia normal, haruslah menilik sedikit apa yang jadi filosofi  punk, DO IT YOURSELF!. 

Mengusung genre punkrock sebagai destinasi dalam berkarya, LH ter'influence dari band-band bergenre punk, hingga alternative rock, layaknya Superman Is Dead, Greenday, Blink 182, No Use For a Name, hingga The Academy is.... Sebagai salah satu dari banyaknya manusia yang kontra dengan sistem politik beserta kegamangan negeri ini, LH turut menyuarakan beberapa suara sumbang dalam materinya. Mereka berpendapat bahwa, tidak melulu politik dapat menguasai setiap sistem, musik adalah salah satu sistem yang tak bisa mereka kuasai!.

Mengenai karya nyata yang telah LH hasilkan, tercatat baru satu Lagu yang mereka lempar ke telinga teman-teman mereka. PSS a.k.a Punkrockers Sriwijaya jadi single perdana yang mereka rilis di pertengahan 2012. Dengan kualitas tempat rekaman yang seadanya, lagu itu cukup menjadi sebuah oasis bagi mereka yang penasaran dengan karya LH. Adapun beberapa materi yang masih tersimpan rapi dan belum sempat terekamkan, diantaranya: Fight! Fight! Fight!, My only god, dsb.

LifeHouse pernah mencatatkan dirinya dalam beberapa gigs yang ada di Palembang, diantaranya Meretas Semangat Keras 2012, Starting Movement 2012, Kita Semua Saudara hingga A little party piyoh.

"Keringat kami sekarang, hanya seperti lima butir keringat orangtua kami sewaktu dulu, dan tidak sebanding dengan apa yang telah negeri ini beri kepada kami, kami cinta negeri ini, kami benci sistem negeri ini, enyahlah pejabat rakus, musik bukan sistem yang dapat kalian kuasai!"

(foto: LifeHouse live show at Starting Movement, feb 2012)


Berikut adalah Profile Life House:

Member: 
-Roarer: Gilang Wijaya
-Sixth Strings: Dheo Dwi Putra
-Fourth Strings: Rico Trijunarsyah
-Beatmaker: Muhammad Rizky Azharyansyah


Genre: Punkrock Altern
Est: 2011
Label: Indie
City: Palembang,South Sumatera,Indonesia
Info: +6289638156636 / lifehouseofficial@gmail.com

My Other Sites

Klik ikon-ikon dibawah ini untuk lebih dekat dengan saya