30 Maret 2013

Ibu,tersenyumlah

Hening senyap gambaran bilik kamar sederhana milik ibu,suara kipas yang biasanya terdengar gaduh menjadi samar,entah kenapa. Semuanya diam membisu,menerawang dan membuka kembali ingatan akan perbuatan nista yang mereka lakukan. Tetes derai air mata tak kuasa mereka tahan tatkala melihat wanita yang melahirkan mereka terbaring tak berdaya diatas ranjang reot lawasnya. Hujan yang menggengam kota seakan memperparah keadaan,hati terlanjur pedih menangkap kembali ingatan kelam,segala tentang dosa mereka kepada sang ibu. Wanita tua itu sekarang sedang berdaya,umurnya tak lagi panjang. Apa daya,mereka yg dirawatnya sejak belia malah sering membuatnya merana. Saat ini tak ada lagi yang bisa mereka perbuat,minta maaf pun terasa percuma. Hanya do’a yang bisa mereka panjatkan. Hingga akhirnya mereka berlutut dipusaran liang lahatnya.
Telaah lah,umur manusia tak ada yang bisa diprediksi. Mungkin saja orangtua kalian yang ada diposisi itu besok. Cepatlah minta maaf jika memang kalian pernah berbuat hina kepadanya,minimal buatlah mereka tersenyum. Sesungguhnya orangtua tak pernah meminta banyak dari anaknya. Mereka tersenyum saja sudah sangat luar biasa rasanya. Subhanallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar