18 April 2013

Surat cinta untuk Ramu



Selamat pagi,Ramu

            
Dibeberapa hari terakhir sebelum dirimu terbang kesurga,ingin rasanya melepas beberapa rasa yang mungkin harus kuhamparkan padamu sebelum hari itu benar menjemputmu. Ramu,sahabat kecilku,sungguh terenyuh diriku saat kubuka helai demi helai kertas-kertas lusuh yang kau titipkan pada adikmu itu,tersayat hatiku tatkala membacanya,membayangkannya jika memang semua hal yang kau utarakan itu benar adanya,tentang kehidupanmu,keluargamu,bahkan tentang hari pesakitan yang kau katakan. Sampai surat ini kukirimkan,aku masih tak percaya,sahabat kecilku yang dulu selalu ceria tatkala disampingku,mendapat nasib yang tak indah kelihatannya,namun bagiku mendulang makna yang sangat indah sekali. Dunia harus tahu,bagaimana latar belakangmu saat kau merencanakan konspirasi ledakan jahat itu,bagaimana kerasnya derita yang kau alami ditimur tengah,bagaimana pahitnya kehilangan beberapa orang yang teramat penting bagimu,bagaimana kandasnya beberapa kisah cintamu,bagiku semuanya benar-benar mengandung makna yang indah. Mungkin hanya aku dan tuhan yang tahu betapa indahnya makna itu.
            
Ramu,sahabat kecilku,dalam secarik kertas ini,aku juga ingin menyampaikan beberapa endapan perasaan yang juga telah lama aku pendam. Kumulai saat kita masih kanak-kanak dulu,kau tahu hanya kaulah sahabat yang aku punya saat itu,kau temani aku kemana saja aku melangkah,kau ajak aku kebeberapa surga dunia yang indahnya melebihi sesuatu yang dulunya aku anggap indah,kau ajarkan aku beberapa pengalaman hidup yang sampai sekarang tak akan bisa aku lupakan,sangat luarbiasa. Sungguh aku takkan melupakan beberapa hal yang kau sebutkan dalam suratmu,bagaimana saat kau tenggelam saat sok berupaya menjadi pahlawan,saat aku pergi mengantar suratku untuk Andrea,atau masih banyak hal lain yang tak akan habis kita bahas. Harusnya kau sadar,saat itu aku juga memiliki perasaan yang sama sepertimu. Namun apa daya,aku hanyalah seorang perempuan,tak mungkin bagiku untuk mengungkapkan perasaan itu terlebih dahulu kepadamu,itu sama halnya dengan menjatuhkan harga diriku sebagai perempuan. Jika memang aku menyukaimu,lantas mengapa kau terima cinta andrea dulu? Hal itu hanyalah dampak kejenuhanku menunggu saat yang benar-benar aku tunggu,saat kau nyatakan perasaanmu terhadapku. Aku benar-benar ada dipuncak titik jenuh,saat itulah terngiang dalam benakku untuk mempertimbangkan cinta andrea yang datang kepadaku. Maafkan aku ramu,jelas harusnya aku sadar saat itu engkau benar-benar dalam posisi yang sulit,namun rasa cinta semu’ku yang mengalahkan itu semua,dengan santainya aku menyuruhmu mengantarkan surat keandrea,sungguh maafkan aku ramu.
            
Ramu sayang,saat kau meninggalan Sammoa,sulit bagiku untuk membendung tangisku. Mungkin saat itu aku terlihat tegar,namun itu semuanya hanyalah sebuah kepura-puraan. Jabat tangan yang terakhir kali itu masih terasa bekasnya ditanganku,hangatnya tanganmu,halusnya tangan mungilmu saat itu benar-benar membuatku tak mampu menahan rasa sedihku. Sepulang mengantarmu,seharian aku berada didalam kamarku,tak nafsu lagi aku untuk makan pada saat itu. Dalam imajiku kau jelas masih ada disampingku,menemaniku,menghiburku,menjadi objek kejahilanku,semuanya. Namun nyatanya,saat itu kau telah tiada,berada dinegeri antah berantah yang aku tak tahu sampai kau beritahu melalui kertas-kertas itu. Apa daya,aku hanya bisa menangis dan menyesali kepergianmu ramu. Turut kusesali bagaimana harusnya aku membantumu saat itu,namun kau benar-benar bersikap acuh,seolah tak sedang terjadi apa-apa dalam keluargamu kala itu. Aku juga turut prihatin atas keadaan yang menimpa keluargamu saat itu,saat kau menumpang dirumah pamanmu,mengenai xandra,aku sangat menyesal saat tahu kalau diary yang kuberikan kepadamu,dihancurkan dia. Ingin rasanya aku buat bubur dia,teganya menghancurkan satu-satunya kenangan dariku. Namun tak mengapa,toh namaku tetap ada dilubuk hatimu yang terdalam. Aku juga turut bangga saat mendengar kau menjadi berlian yang benderang disekolahmu,dari dulu kau memang orang yang cerdas. Selamat ya ram,semoga ucapan selamatku ini belum terlambat.
            
Ramu yang kurindukan,boleh jadi aku turut sedih saat tahu kalau kisah cintamu tak semulus kehidupan saat kita kecil. Rossa,gadis yang kau cintai dengan teganya menyia-nyiakan lelaki yang menurutku paling berkomitmen.Sungguh sesuatu yang tak dapat diterima oleh nalar. Tak mengapa ram,yakinlah kelak dirimu akan mendapatkan pengganti yang sepadan,amin. Kau benar soal kepercayaanku ram,sampai detik ini aku menganut agama islam,agama yang benar-benar mengajarkanku ketentraman. Ohya,aku juga ingin menyampaikan turut berbela sungkawa atas kepergian kedua orangtuamu dan anak kesayanganmu,Raihan. Sungguh tak dapat kubayangkan bagaimana rasanya kehilangan orang yang selama ini menjadi orang terhebat yang kau miliki,meskipun sebenarnya suamiku juga telah wafat.Maafkan aku ram yang tak dapat menemanimu disaat sulit itu. Soal rumah tanggamu,aku tak banyak komentar ram,yang aku tahu saat aku membaca suratmu tentang hancurnya rumah tanggamu,hatiku ikut terenyuh,seolah ikut merasakan beratnya keputusan yang harus kau ambil. Sekali lagi maafkan aku ramu,seharusnya aku ada disampingmu kala itu,mungkin sekadar untuk memberimu saran.
           
 Sahabatku ramu,aku bangga sekali dengan sebuah keputusan yang kau ambil saat kau melangkah ke timur tengah,ke negeri berkonflik,palestina. Bagiku kau pahlawan yang tak terendus. Kau ikut merasakan penderitaan mereka yang menderita disana,sakit hatiku saat tahu kau disiksa oleh kaum biadab macam israel,ingin rasanya kuberondong mereka dengan senjata lengkap khas peperangan. Kukutuk mereka menjadi bangsa yang bodoh sepanjang zaman! Namun sudahlah ram,tak ada hasilnya melakukan serapah seperti itu,toh kau juga masih dapat menikmati sisa hidup yang kau bilang makmur. Wahh,sungguh senang hatiku saat tahu kau menjadi seorang pengusaha yang sukses,harusnya aku tahu bahwa kau memang ada bakat dibidang industri seperti itu,selamat ram,sekali lagi kau membuatku bangga. Soal konspirasi jahatmu tentang pengeboman itu,aku dapat memakluminya. Jujur,aku juga muak mendengar berita mereka yang terus dengan sadisnya menggeroti uang rakyat untuk memperkaya dirinya,biadab! Aku tahu kau lelaki yang memegang teguh komitmen ram,kau harus terima konsekuensinya,dihukum mati,ambil hikmahnya ram. Tuhan adil,mengambil orang yang sedikit bersih diantara mereka yang jelas kemunafikannya. Sampai surat ini kutulis,air mataku tetap menetes tanpa henti ketika harus mengingat bahwa waktumu tak sampai seminggu lagi. Harusnya kau tersenyum saat kau baca surat dariku ini,setidaknya sahabat kecilmu ini akan ikut menghantarkanmu sebelum hari itu,meski hanya lewat secarik kertas.
            
Ramu yang kusayangi,takkan habis kupaparkan dengan kata-kataku jutaan rasa rinduku terhadapmu,beberapa ungkapan yang mungkin tak terungkap lewat surat ini,masih tetap kusimpan dalam sanubariku,sembari mengingat bahwa kau memang yang terbaik dijiwa ini. Terimakasih buat semua yang kau lakukan dulu saat kita kecil,terimakasih atas semua pengalaman indah yang kau berikan kepadaku,sungguh takkan terlupakan. Terimakasih banyak buat titipan uangmu yang sangat berguna bagi operasi anakku,dua matahariku titip salam buatmu. Harus kuakhiri surat ini,bagaimanapun aku berpesan bahwa tuhan itu adil ramu,ingatlah bakal ada surga menunggumu,namamu takkan aku lupakan,kan selalu ada disanubari terdalam. Aku merindukanmu,kekasih semuku,ramu. Aku amat mencintaimu.


Dari yang mencintaimu

                                                                                                                                             Kisha


2 komentar:

  1. Fiuhhhhh....set dah panjang bener....tak baca dulu yaaa

    blog.rioaperta.com

    BalasHapus
  2. Hihii diaturi mas,itu sekuel dari novel 'Surat cinta untuk kisha' :)

    BalasHapus